Peran Kemkominfo Melakukan Transformasi Digital di Sektor Keuangan

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terus berupaya melakukan transformasi digital di berbagai sektor di Indonesia. Salah satu sektor yang menjadi perhatian adalah, sektor keuangan.

Sektor ini menjadi perhatian, karena di sana terdapat banyak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang membutuhkan pendanaan untuk memulihkan perekonomian nasional di tengah wabah pandemi Covid-19.

Selain itu, sektor ini juga harus didorong untuk mendongkrak perdagangan online, sehingga mampu beradaptasi di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Masa Kemkominfo Widodo Muktiyo dalam acara Diskusi Publik Reformasi Sektor Keuangan, Quo Vadis yang digelar secara offline dan vitrual di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu, (8/5/2021).

Turut hadir dalam diskusi tersebut, Anggota Komisi I DPR RI Sjarifuddin Hasan, Deputi Komisioner Pengawas IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Muhammad Fadli Hanafi, dari Policy Center Alumni Universitas Indonesia (Polcent ALUNI UI).

Widodo mengatakan, pihaknya terus berupaya membangun infrastruktur Telekomunikasi, Informasi dan Komunikasi (TIK) demi untuk menyediakan konektivitas yang memadai bagi masyarakat di Indonesia.

Konektivitas virtual dinilai menjadi isu penting di masa pandemi Covid-19, sehingga pelaku UMKM yang telah menjadi soko guru perekonomi Indonesia bisa berkativitas secara online dan mendapat pendanaan dari sektor keuangan.

“Tugas Kemkominfo mendesiminasi berbagai informasi, baik dari kebijakan awal sampai implementasinya. Termasuk juga terkait reformasi di bidang keuangan, di mana kalau dilihat dari kegiatan akan berdimensi ekonomi di tengah pandemi Covid yang saat ini menjadi tantangan bagi Indonesia,” kata Widodo.

Menurut Widodo, untuk mendukung transformasi digital, terutama dari sisi konektivitas, dari sekitar 83218 desa/kelurahan di seluruh Indonesia, sekitar 70-an ribu desa/kelurahan yang telah tersambung dengan jaringan 4G. Masih terdapat sekitar 12548 desa/kelurahan yang belum menikmati jaringan 4G.

“Dan, ini menjadi tanggungjawab Kemkominfo yang bermitra dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) untuk bisa menyelesaikan. Ditargetkan pada 2022, seluruh Indonesia sudah terkoneksi (jaringaan 4G), dan ini menjadi komponen penting untuk bisa melakukan berbagai kegiatan,” ujar Widodo.

Widodo menambahkan, dari 12548 desa/kelurahan tersebut, terdapat 9113 desa/kelurahan yang pembangunan infrastruktur jaringan 4G akan akan digunakan anggaran dari pemerintah, terutama di wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T). Selanjutnya, sebanyak 3435 desa/kelurahan yang akan dipenuhi oleh operator seluler, karena berada di wilayah non 3T atau komersial. “Sehingga 2022, kita akan bisa terhubung satu dengan yang lain,” ujar Widodo.

Widodo melanjutkan, sebetulnya, sektor keuangan merupakan sektor yang sudah terlebih dahulu memanfaatkan TIK. Lalu, diikuti sektor pendidikan, kesehatan dan seterusnya. Karena, pada dasarnya sektor keuangan menjadi sektor yang menunjang kegiatan ekonomi masyarakat.

“Implikasinya pada saat kita sudah terhubung, maka kita bisa melaksanakan kegiatan keuangan lebih cepat, lebih praktis, lebih murah. Karena pada dasarnya dalam menunjang kegiatan ekonomi, maka sektor keuangan menjadi penting,” ungkap Widodo.

Widodo mengungkapkan, peran kemkominfo di era digital, terutama sektor keuangan, sebenarnya berperan di sektor hilir. Apalagi, saat ini, sudah memasuki masyarakat informasi (information society) dan teknologi 4.0.

“Implikasinya tentu saja adalah kepastian. Masyarakat informasi membawa konsekuensi pada kehidupan yang serba pasti. Oleh sebab itu, kalau kita ingin menopang kegiatan keuangan yang bisa memberikan efek kesejahteraan tentu saja kepastian,” jelas Widodo.

Peran UMKM

Menurut Widodo, sektor UMKM telah menjadi penopang utama ekonomi Indonesia, terutama di tengah pandemi Covid-19. Sehingga, ketersediaan infrastruktur digital menjadi sangat penting dalam menghubungkan konektivitas UMKM untuk bedagang secara online.

Perubahan aktivitas masyarakat yang bergeser ke ruang digital, menjadi tugas bagi Kemkominfo untuk mendesiminasi, memberikan pendampingan agar pada sisi produsennya siap dan mau memberikan layanan penjualan online. Tetapi di sisi konsumennya juga diperhatikan untuk membangun kesadaran cinta produk Indonesia.

“Sehingga antara supply dan demand akan melahirkan satu situasi yang lebih baik. Ini yang menjadi poin penting peradaban komunikasi di era pandemi, dimana UMKM menjadi hal yang penting dan itu akan kita upayakan terus,” tegas Widodo.

Sementara, Anggota Komisi I DPR RI Sjarifuddin Hasan mengungkapkan, reformasi bidang keuangan, output-nya adalah kesejahteraan rakyat, dan keadilan sosial. Yang paling penting adalah implementasinya.

“Pemerintah sudah memfasilitasi semua, infrastruktur sudah disediakan oleh pemerintah. Kita memberikan apresiasi terhadap kesiapan infrastruktur ini. Tinggal bagaimana meng-utilize. Supaya betul-betul dipakai oleh para pegiat ekonomi,” ujar Sjarifuddin.

Menurut Sjarifuddin, pihak pemerintah maupun DPR harus memberikan tekad yang sepenuhnya kepada UMKM. Pasalnya, UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

“Saya surprise sekali bahwa sampai ada UMKM yang menopang perekonomian kita. Kita lihat pertumbuhan ekonomi sekarang, karena adanya pandemi Covid-19 masih kontraksi. Tetapi UMKM tetap menjadi andalan untuk menumbuhkan perekonomian kita,” ungkap Syarifuddin.

Menurut Syarifuddin, UMKM harus diberikan prioritas untuk mendapat stimulus dari pemerintah. Baik itu berupa pemberian kredit maupun bantuan stumulus lainnya. Selain itu, UMKM juga harus diberikan literasi yang memadai, sehingga bisa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usahanya.

“Selanjutnya, harus perkipir bahwa teknologi ini memang sudah massal. Tetapi dari sekitar 62 juta UMKM, berapa persen yang melek teknologi? sementara salah satu kelemahan daripada UMKM adalah teknologi. Ini harus di-data benar. Sehingga, saya setuju kalau literasi ini menjadi salah satu acuan yang primer. Kalau perlu dilakukan dengan pendampingan. Dengan demikian infrastruktur yang disiapkan oleh kemkominfo ini betul-betul terutilisasi secara maksimal,” ungkap Sjarifuddin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *